untuk perbaikan silahkan berikan masukan,kritik,dan sarannya terhadap konten maupun blog ini di komentar atau buku tamu

Monday, January 13, 2014

Adam Smith : Bapak Pendiri Ilmu Ekonomi



Untuk maksud apakah semua kerja keras dan kesibukan dunia ini?. Apakah tujuan dari keserakahan dan ambisi, dari pengejaran kemakmuran, dari kekuasaan dan keunggulan?”. Demikkian tulis Adam Smith (1723-1790) dari Scotland, yang sepintas lalu mengamati dunia social dari ilmu ekonomi persis seperti yang dilakukan Isac Newton terhadap dunia fisika dari cakrawala. Smith menjawab pertanyaan-pertanyaannya dalam The wealth of Nation (1176), dimana dia menjelaskan tatanan alami yang mengatur dirinya sendiri yang dengannya oli kepentingan diri sendiri melumasi mesin ekonomi dengan cara yang menakjubkan. Smith yakin bahwa kerja keras dan kesibukan berpengaruh pada perbaikan nasib pria dan wanita kebanyakan. “ konsumsi adalah tujuan dan maksud satu-satunya dari seluruh produksi”.

Smith adalah rosul pertama pertumbuhan ekonomi. Pada permulaan revolusi industri, dia menunjukan kemajuan-kemajuan pesat dalam produktivitas yang ditimbulkan oleh spesialisasi dan pembagian kerja. Dalam sebuah contoh yang termashyur, dia menggambarkan spesialisasi manufaktur sebuah pabrik peniti :”satu orang mengulurkan kawat, yang lain meluruskannya, dan orang ketiga memotongya,” dan oleh karena itu pabrik itu berjalan.
Cara kerja seperti ini memungkinkan sepuluh orang membuat 48.000 peniti dalam sehari, sebaliknya jikalau “semua orang membuatnya sendiri-sendiri, mereka masing-masing tidak dapat menghasilkan dua puluh, barangkali hanya satu peniti sehari”. Smith melihat hasil dari pemabagian kerja ini sebagai” kekayaan universal yang merembet sendiri ke jenjang-jenjang orang yang paling rendah”.

Smith menulis ratusan halaman yang mencerca kasus-kasus tak terbilang dari ketololan dan campur tangan pemerintah. Tengoklah pemimpin  serikat pekerja abad ketujuh belas yang tengah berusaha meningkatkan hasil tenunnya. Serikat pekerja kota memutuskan, “ jikalau penenun pakaian bermaksud untuk memproses sepotong pakaian sesuai dengan tenuannya sendiri, dia harus memperolah izin dari hakim-hakim kota untuk mneggunakan jumlah dan panjangnya benang yang diinginkannya setelah persoalan itu dipertimbangkan oleh empat saudagar tertua dan empat penenun tertua dari serikat pekerja itu.” Smith berpendapat bahwa pembatasan seprti itu – apakah yang diadakan oleh monopoli, apakah terhadap produksi atau terhadap perdangangan luar negeri- menghambat kerja yang sebenarnya dari sistem pasar dan pada akhirnya merugikan baik para pekerja maupun konsumen.

Tak satupun dari ini memberi kesan bahwa smith adalah seorang pembela kemapanan. Dia tidak percaya terhadap seluruh kekuasaan yang dibentengi, monopoli swasta maupun monarki public. Dia membela rakyat jelata. Namun dia telah belajar dari risetnya bahwa jalan menuju pemborosan ditabur dengan maksud-maksud baik.



Yang terpenting adalah pandangan Adam Sith tentang, “ tangan yang tak kentara” yang merupakan kontribusi abadinya terhadap ilmu ekonomi modern.

No comments:

Post a Comment